Stadion bola payakumbuh

adsense 336x280
Jika orang luar daerah bertanya. Apa yang bisa dibanggakan dengan sepak bola Kota Payakumbuh? Tentu jawabnya beragam dan bisa di ceritakan bahwa kota Payakumbuh memiliki bibit potensial dan berpengaruh dalam kancah sepak bola lokal maupun nasional. Sebagai bukti hidup yaitu Nilmaizar putra asli kota galamai sebagai pelatih yang mampu membawa Semen Padang peringkat 4 nasional pada musim lalu, mungkin itu salah satu jawabnya.

Penduduk Kota Payakumbuh rata-rata penggemar sepak bola dan masyarakatnya antusias dengan pertandingan yang berbau bola. Saking gilanya dengan permainan bola, halaman pojok rumah pun bisa disulap jadi lapangan ( futsal ). Tidak percaya. Lihat saja lapangan futsal di kelurahan parak betung, parit rantang dan kelurahan labuh baru. Tanah untuk perumahan yang belum dibangun dipaksakan menjadi stadion berlantaikankan tanah dan beratapkan langit.

Keadaan gila bola yang telah merakyat di Kota perlintasan ini membuat peluang manis bagi pengusaha, sehingga bermunculanlah Stadion futsal (indoor) yang boleh dibilang sangat bagus. Dari pantauan penulis, sudah ada 2 lokasi yang jadi primadona, diantaranya terletak di kawasan koto nan empat dan pasar ibuh,tapi sayangnya jika ingin menggunakan harus mengeluarkan uang yang lumayan.

Balik lagi ke pertanyaan prestasi, sudah sejauh mana prestasi Sepak bola kota Payakumbuh? Ya jawabnya, beberapa waktu lalu wakil dari tim sepak bola kota Payakumbuh hampir juara di ajang Liga Pendidikan Nasional kawasan Sumbar, tapi sayangnya mimpi indah itu di patahkan oleh Tim utusan Kota Padang. Begitu juga sebelumnya, ketika Porprov Sumbar XI berlangsung pada tahun 2010, harapan medapatkan medali emas dihentikan oleh Pasaman di Final.

Jika diamati, antara prestasi dan antusiasme masyarakat terhadap permainan bola seharusnya berbanding sejajar. Masyarakat suatu tempat banyak gemar permainan bola maka idealnya daerah tersebut memiliki prestasi sepak bola yang membanggakan, bukan cuma runner up.
Lihat Brazil dan Argentina rakyatnya sangat gila bola, mereka buktikan bahwa berbanding sejajar dengan prestasinya.Mungkin yang perlu diketahui keseriusan pemerintahnya dalam memfasilitasi dan membina generasi muda.

Sebut saja Afrika Selatan. Negeri Nelson Mandela itu dinilai berhasil menyelenggarakan even empat tahunan dengan berbagai persiapan dan pengembangan infrastruktur olahraga, seperti pembangunan Stadion megah. Pemerintahnya melakukan itu demi kemajuan sepak bola negaranya. Alhasil, Afrika selatan tercatat sebagai Negara pertama tuan rumah piala dunia di Benua Hitam.

Kemudian lirik Qatar. Mereka dipercaya sebagai tuan rumah dan ikut berkompetisi pada tahun 2022 di ajang piala dunia, karena Stadion Sepak Bolanya dianggap bagus dan pemerintahnya juga mendukung secara totalitas.

Apa yang terjadi di kota Payakumbuh? Wajar tidak punya prestasi yang membanggakan dalam skala lokal dan nasional , karena minimnya dukungan pemerintah dari segi pembangunan infrastruktur dan sarana. Kota Payakumbuh tidak memiliki stadion sepak bola yang layak, kalah dibanding sepupu tuanya Kabupaten Lima Puluh Kota.

Jika Kota Payakumbuh rindu berprestasi dibidang sepak bola di tahun-tahun mendatang,maka harus mulai berbenah diri, minimal membangun stadion sepak bola yang layak sebagai pemotivasi generasi muda kedepanya dan persiapan untuk tuan rumah pada perhelatan dan ajang bergengsi lainya dimasa mendatang. Sebagai tuan rumah dengan Stadion sepak bola yang megah akan memberi angin positif terhadap prestasi. Jangan sampai kita meminjam stadion tetangga.Semoga.
adsense 336x280