Pertemuan perdana yang tidak disengaja antara Reportase Online dengan Ramli, sosok lelaki sederhana, kulit sawo matang dan memiliki kumis tebal pada Rabu, 14/12/2012 di Simpang Tanjung Alai, Batu Benggaum membuat penulis terkesan tentang pengabdian beliau terhadap kampung halaman.
Sebelum peralihan Nagari menjadi Desa. Ramli yang bersuku Koto pernah menjadi Kaur Umum selama 10 tahun di Korong Batu Gadang. Saat itu, tahun 1980, tidak semua orang yang mau mengabdi di Pemerintahan Nagari, karena bekerja sebagai perpanjangan tangan pemerintah di tingkat Korong tidak digaji, layaknya seorang aparatur pemerintahan.
Memasuki masa Orde Baru, sistim pemerintahan Nagari dirubah menjadi Desa dan saya dipercaya lagi sebagai Sekretaris Desa (Sekdes). Tahun 1990 sampai 2001, amanah sebagai Sekdes, saya jalani dengan sabar dan iklas, ungkap bapak paruh baya yang mudah bergaul itu.
Seiring berjalan waktu, tumbangnya rezim Soeharto dan terjadi Reformasi hebat di Indonesia. Maka, berubah pula sistim pemerintahan di Sumatera Barat, yaitu kembali ke Nagari. Gubernur Zainal Bakar mencanangkan Babaliak Ka Nagari atau Kambali Kasurau sehingga seluruh sistim pemerintahan terkecil "Desa" dikembalikan Ke Nagari dan terbentuklah Desa menjadi Korong/jorong.
Pasca Lengsernya zaman Orde Baru. Desa Batu Gadang menjadi korong Batu Gadang dan Sidi Ramli, Sumando Urang Sikumbang tersebut dipercaya lagi sebagai Wali Korong Batu Gadang, priode 2001-2010.
Dimasa kepemimpinanya sebagai Wali Korong, terjadi Gempa dahsyat di Sumatera Barat, berpusat di Kabupaten Padang Pariaman, pada 30 september 2009. Gempa tersebut dianggap sebagai Bencana Nasional oleh Presiden Republik Indonesia. Seluruh aparatur pemerintahan, masyarakat dan Stakholder dibuat kalang kabut. Di Korong Batu Gadang sendiri, yang berpenduduk lebih dari 5.200 jiwa harus mendapat bantuan kesehatan, material pembangunan dan lain-lainya.
Menurut mantan Ketua OSIS SMPN 1 Sungai-Geringging tersebut, " Alhamdulillah, seluruh bantuan dapat didistribusikan pada masyarakat yang ada di Korong Batu Gadang. Baik bantuan rehabilitasi Rumah, maupun bantuan lainya." Seluruh keluhan masyarakat saya akomodasi dan saya tindak lanjuti, pungkas beliau.
Atas prestasi dan kedekatanya dengan masyarakat Batu Gadang dan Pemerintahan Nagari Kuranji Hulu, Beliau dipercaya lagi sebagai Sekretaris Nagari 2010-2011.
Penghujung tahun 2011, terjadi pula pemekaran di Nagari Kuranji Hulu menjadi tiga (3) Nagari. Diantaranya, Nagari Batu Gadang Kuranji Hulu, Nagari Batu Benggaum Kuranji Hulu dan Sungai Sirah Kuranji Hulu.
Pemekaran dianggap baik untuk pembangunan ketiga Nagari yang dipisahkan oleh bukit, sungai dan lembah ini. Sebagai sosok yang telah lama malang melintang di Pemerintahan Nagari, "Ramli" dicalonkan oleh masyarakat Batu Gadang untuk memimpin Nagari Batu Gadang Kuranji Hulu 5 tahun Kedepanya.
Nagari Batu Gadang, Kuranji Hulu yang terdiri dari 5 korong. Diantaranya, Korong Balai Kamih, Korong Durian Bukur, Korong Koto Tinggi, Korong Kampuang Koto, Korong Kubakan dan Korong Kampung Pinang siap menyambut Pemilihan Wali Nagari (Pilwana) yang akan berlangsung hari Minggu, 18/12/2011.
Sebagai calon Wali Nagari, Ramli mengatakan pada penulis, melihat potensi nagari Batu Gadang Kuranji Hulu, sangat potensial dikembangkan sektor pertanian dan hasil kerajinan tangan masyarakatnya. Mengingat dari 100 persen warga yang berdomisili disini, 60 persenya adalah petani.
Semasa saya Wali Korong, untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan arus transportasi, saya bersinergi dengan Stakeholder untuk meningkatkan sarana jalur lalu lintas antara Koto Tinggi, Batu Gadang dan Simpang Tanjung Alai melalui dana PNPM Mandiri. Alhamdulillah, yang biasanya tidak bisa dilalui. Sekarang jalur yang masih belum di Aspal itu telah bisa dilalui masyarakat dengan kendaraan roda dua, sehingga Akses menjadi mudah, Ungkap Calon Wali Nagari Batu Gadang kuranji Hulu tersebut pada Reportase Online.
Selain Peningkatan derajat ekonomi masyarakat dan Pembangunan Nagari yang baru Mekar tersebut, Ramli sebagai calon wali Nagari juga bertekad Meningkatkan kualitas Pelayanan Publik dan menghidupkan kembali Tungku Tigo Sajarangan yang dianggap telah mati suri.
Tungku Tigo Sajarangan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Menurut beliau, setiap keputusan Wali Nagari harus berpedoman kesana. Dimana, yang terkandung dalam Tungku Tigo Sajarangan adalah kebijakan menurut Adat, kebijakan menurut Syarak dan menurut aturan. sebagaimana yang terkandung dalam filisofis urang Minang Kabau " Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah".
Apapun rencana atau program Wali Nagari terpilih, demi kemajuan Nagari Batu Gadang Kuranji Hulu. Insyallah, akan lancar jika berpedoman pada konsep diatas. Urainya dengan semangat.
Ramli di usia yang ke 60 tahun, menampik isu yang beredar, bahwa beliau hanya pemimpin yang berorientasi pada yang tua-tua (cara lama), tidak mengerti dengan kemajuan zaman. Setali tiga uang, apa yang diwacanakan perantau dan Pemerintah Kabupaten, bahwa Padang Pariaman akan dijadikan Nagari Cyber, beliau sangat antusias menyambutnya.
Ramli menambahkan, banyak potensi Nagari Batu Gadang Kuranji Hulu yang akan di informasikan. Terutama produk kerajinan tangan, industri rumah tangga dan lain-lain. Jika benar-benar wacana Nagari Cyber direalisasikan oleh PKDP ( Persatuan Keluarga Daerah Piaman), LPM Marapalam dan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, maka ia sangat siap mewadahi dan memberdayakan aparatur nagari dan masyarakat yang ada di Korong Batu Gadang, jika ia terpilih menjadi Wali Nagari pada pemilihan 18 Desember 2011 nanti. Semoga. ( Anton wijaya)